Saya pernah membaca plesetan kata di kaos oblong milik teman saya, walau lupa-lupa ingat namun yang pasti plesetan itu intinya mengungkapkan bahwa witing tresno jalaran soko kulino atau kalau dalam tulisan di kaos itu berbunyi (kalau saya tidak salah ingat) :waiting tresning jalaran soko kulination. Nampak kebarat-baratan memang, tapi kalau dicerna tidak ada artinya, paling cuma bikin tertawa he.he....
Witing tresno jalaran soko kulino mengandung makna bahwa cinta itu tumbuh karena terbiasa. Cinta yang tumbuh diakibatkan karena intensitas pertemuan yang begitu sering. Kalau diambil contoh mudahnya adalah anak sekolah yang saling jatuh cinta dengan teman sekolahnya, pekerja yang berpacaran dengan teman sekantor atau sepekerjaan, jatuh cintanya teman sepermainan, dan masih banyak contoh yang lain.
Bukankah banyak sekali pasangan yang dipertemukan di tempat kerja, kuliah, dan sejenisnya, dan semua pasti berawal dari seringnya mereka berinteraksi.
Kalau kita lihat dalam pemaknaan yang lebih luas, bukan hanya hubungan antar lawan jenis, namun pertemanan, cinta pekerjaan, alam dan lain sebagainya juga bisa berawal dari seringnya berinteraksi dan kemudian timbul empati, dan dalam pemaknaan cinta yang lebih luas itu juga bisa dikatakan jatuh cinta.
Lalu, apakah Anda juga termasuk kedalam kelompok yang menemukan cinta dari seringnya bertemu atau berinteraksi dengan pasangan Anda? :)
***
*) Sudut pandang tulisan ini adalah dari sudut pandang saya secara pribadi (umum), dan sangat tidak pas kalau dihubungkan dengan hukum dalam agama (Islam). Karena dalam Islam tidak mengenal pacaran, yang ada adalah ta'aruf. Setelah proses ta'aruf mungkin pepatah jawa ini bisa dan (menurut saya) sangat pas bagi pasangan yang berjodoh melalui proses ta'aruf. Witing tresno jalaran soko kulino, cinta tumbuh karena terbiasa. Kalau ada yang salah mohon diluruskan.
Mohon maaf dan Terimakasih :)
*) Sudut pandang tulisan ini adalah dari sudut pandang saya secara pribadi (umum), dan sangat tidak pas kalau dihubungkan dengan hukum dalam agama (Islam). Karena dalam Islam tidak mengenal pacaran, yang ada adalah ta'aruf. Setelah proses ta'aruf mungkin pepatah jawa ini bisa dan (menurut saya) sangat pas bagi pasangan yang berjodoh melalui proses ta'aruf. Witing tresno jalaran soko kulino, cinta tumbuh karena terbiasa. Kalau ada yang salah mohon diluruskan.
Mohon maaf dan Terimakasih :)